menu

Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Kamis, 17 Juli 2014

VIRAL (HEPATITIS B)

BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Menurut data WHO, pada 2012 virus hepatitis B telah menginfeksi 2 miliar penduduk dunia, lebih dari 350 juta orang diantaranya merupakan pengidap virus hepatitis B kronis, sekitar 850 ribu hingga 1 juta penduduk dunia meninggal karena infeksi hepatitis B dan C. Di negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia, lebih dari 70% penduduknya pernah terinfeksi virus hepatitis B (VHB).
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, prevalensi nasional hepatitis klinis sebesar 0,6 persen. Sebanyak 13 provinsi di Indonesia memiliki prevalensi di atas nasional. Kasus penderita hepatitis tertinggi di provinsi Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Penyakit hepatitis kronik menduduki urutan kedua berdasarkan penyebab kematian pada golongan semua umur dari kelompok penyakit menular. “Rata-rata penderita hepatitis antara umur 15 – 44 tahun untuk di pedesaan. Penyakit hati ini menduduki urutan pertama sebagai penyebab kematian. Sedangkan di daerah perkotaan menduduki urutan ketiga,” kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dalam peringatan di RS Dr Sardjito Yogyakarta, di Jalan Kesehatan.
Penyakit hepatitis masih merupakan masalah yang besar. Sebab masih rendahnya kesadaran pemahaman masyarakat dan petugas kesehatan mengenai penyakit ini. Selain itu data dan informasi serta cakupan imunisasi yang belum merata menjadi salah satu kendala. Oleh karena itu, Indonesia telah mengusulkan kepada WHO agar hepatitis menjadi isu dunia dengan menetapkannya sebagai resolusi World Health Assembly (WHA) tentang viral hepatitis. Usulan tersebut diterima WHO untuk dibahas dalam sidang WHA atau majelis kesehatan sedunia ke-63 pada bulan Mei 2010 yang menetapkan tanggal 28 Juli sebagai hari hepatitis sedunia.
Apa yang ditakuti dari infeksi VHB adalah perjalanan akhir dari infeksi tersebut: kanker hati atau sirosis hati. Dilaporkan, 15-40% infeksi VHB berkembang menjadi sirosis hati dan setiap tahun 1,5 juta jiwa meninggal akibat kanker hati.
Sayangnya, tidak semua infeksi VHB menimbulkan gejala yang jelas. Pada mereka yang terinfeksi VHB akut, 90% anak-anak dan 70% pada orang dewasa tidak menampakkan gejala sama sekali. Hanya dengan memahami seluk-beluk infeksi VHB, Anda sebagai penderita akan lebih optimal dalam memanajemen diri sendiri, Anda akan memahami apa dan bagaimana yang perlu dilakukan demi dan untuk kepentingan diri Anda sendiri, dan bagi Anda yang belum menderita infeksi VHB, And adapt melindungi diri sendiri dan orang-orang yang Anda cintai. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis makalah ini.

B.  RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Apa yang dimaksud dengan Virus Hepatitis B?
2.    Bagaimana sejarah Virus Hepatitis B?
3.    Bagaimana struktur Virus Hepatitis B?
4.    Bagaimana reproduksi Virus Hepatitis B?
5.    Bagaimana penularan Virus Hepatitis B?
6.    Bagaimana pencegahan agar tidak terinfeksi Virus Hepatitis B?

C.  TUJUAN
a.    Tujuan Umum
1.    Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Epidemiologi Viral yang membahas mengenai Hepatitis B.
b.    Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian Virus Hepatitis B
2. Untuk mengetahui sejarah Virus Hepatitis B
3. Untuk mengetahui struktur Virus Hepatitis B
4. Untuk mengetahui reproduksi Virus Hepatitis B
5. Untuk mengetahui cara penularan Virus Hepatitis B
6. Untuk mengetahui cara mencegah agar tidak terinfeksi Virus Hepatitis B



























BAB II
PEMBAHASAN

A.  SEJARAH
Virus Hepatitis B pertama kali ditemukan oleh Blumberg dan kawan-kawan secara kebetulan pada tahun 1965, Mereka mendeteksi adanya suatu antigen dalam darah seorang warga suku Aborigin Australia penderita hemophilia. Antigen ini kemudian dinamakan Australian antigen.  Sekarang lebih dikenal dengan nama antigen permukaan VHB (HBsAg) karena terdapat di permukaan VHB. Blumberg dan kawan-kawan saat itu menemukan suatu antigen yang dijumpai pada 20% pasien yang menderita hepatitis. Antigen ini kemudian dinamakan Australian antigen, yang selanjutnya dinamakn HBsAg. Pada tahun 1970, ilmuwan lain, yaitu Dane dan kawan-kawan menemukan partikel HBsAg dan partikel utuh VHB, yang dinamakan partikel Dane.
Berkat keuletannya, Blumberg, ilmuwan yang berasal dari Amerika, selain telah menemukan virus Hepatitis B, pada akhirnya juga berhasil mengembangkan metode diagnostic dan menemukan vaksin hepatitis B. Sebagai penghargaan atas penemuannya, Blumberg dianugerahi hadiah Nobel bidang kedokteran pada tahun 1976.

B.  PENGERTIAN
Virus hepatitis B merupakan virus penyebab penyakit hepatitis B yang termasuk suatu keluarga dari virus-virus DNA yang disebut Hepadnaviridae. Virus-virus ini terutama menginfeksi sel-sel hati. Nama keluarga datang dari Hepar, berarti hati; DNA, merujuk pada deoxyribonucleic acid, materi genetik virus; dan viridae, berarti virus. Virus-virus lain dalam keluarga ini dapat menyebabkan hepatitis pada hewan-hewan tertentu. Virus-virus ini termasuk virus hepatitis woodchuck, virus hepatitis bajing tanah, dan virus hepatitis bebek. Hepadnaviridae adalah sangat serupa satu dengan lainnya. Maka, beberapa model-model hewan telah dikembangkan untuk mempelajari virus hepatitis B dan untuk mengevaluasi obat-obat baru untuk merawat virus hepatitis B.

C.  STRUKTUR VIRUS HEPATITIS B
Virus Heptitis B utuh adalah suatu virus DNA yang berlapis ganda dengan diameter 42 nm (1nm = 0,000000001 meter) dan berbentuk bulat. Selubung terluar tersusun oleh protein yang dinamakan hepatitis B surface antigen (HBsAg), sedangkan selubung dalam yang disebut nukleokapsid atau core (inti) tersusun oleh suatu protein hepatitis core antigen (HBcAg). Di dalam nukleokapsid terdapat DNA VHB dan enzim polymerase yang berfungsi untuk replikasi/penggandaan virus. Masing-masing protein penyusun VHB (terutama HBsAg dan DNA VHB) menjadi penanda atau marker penting untuk mengetahui sejauh mana Virus Hepatitis B menimbulkan masalah di dalam tubuh seseorang yang terinfeksi.

D.  REPRODUKSI VIRUS HEPATITIS B
Virus hepatitis B bereproduksi dengan cara mereplikasi diri melalui bentuk-bentuk peralihan RNA dan transkripsi balik. Meskipun penggandaan virus terjadi di dalam organ hati, virus tersebut dapat menyebar ke darah orang yang terinfeksi.

E.  CARA PENULARAN VIRUS HEPATITIS B
Penularan Virus Hepatitis B dapat melalui:
a.    Penularan dari ibu ke bayi
Virus Hepatitis B yang berasal dari ibu menular ke bayinya saat hamil (melalui peredaran darah tali pusat), proses melahirkan, atau setelah melahirkan
b.    Transfusi darah
Jika mengidap hepatitis B, maka jangan berniat untuk mendonorkan darah. Virus hepatitis B hidup dalam aliran darah. Ketika donor dilakukan, virus HBV akan ikut terbawa bersama darah penderita hepatitis B. Jika darah ini ditransfusikan ke orang lain, maka otomatis virus juga akan masuk ke dalam tubuh orang tersebut dan akan menginfeksinya. Palang Merah Indonesia memang memiliki proses standar dalam mengecek darah yang didonorkan. Setiap darah akan dilakukan proses screening virus dan jika ditemukan virus, termasuk hepatitis B, maka akan segera dimusnahkan dan tidak jadi dipakai. Oleh karena itu ada baiknya bagi penderita hepatitis B untuk tidak mendonorkan darah sehingga menambah beban PMI saja.
c.       Menggunakan barang bersama
Dalam keluarga pada umumnya sudah ditanamkan kebiasaan untuk tidak menggunakan barang pribadi orang lain secara sembarangan. Barang itu antara lain baju dalam, handuk, peralatan makan, alat cukur dan sikat gigi. Kebiasaan tersebut ternyata dapat mencegah penularan virus hepatitis B. Barang seperti alat cukur dan sikat gigi memang dapat menjadi media virus HBV menular kepada orang lain. Alat cukur dan sikat gigi pada umumnya rentan dengan noda darah yang tertinggal tanpa sengaja. Jika alat ini adalah milik orang yang terinfeksi penderita hepatitis B dan digunakan oleh orang lain, maka orang tersebut memiliki kemungkinan tertular virus HBV dan bisa menderita hepatitis B. Ini berlaku juga untuk pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama.
d.      Melalui hubungan seks
Selain darah, virus hepatitis B juga menggunakan cairan tubuh yang ada dalam organ reproduksi. Hubungan kelamin yang dilakukan dengan penderita hepatitis B, maka akan terjadi perpindahan virus ke tubuh pasangannya. Untuk itu tidak disarankan untuk berhubungan kelamin secara sembarangan apalagi berganti-ganti pasangan yang tidak jelas kesehatannya seperti dengan PSK. Aktivitas ini harus dihentikan karena rentan penularan hepatitis B dan juga penyakit menular kelamin lainnya. Lebih baik berhubungan kelamin dengan pasangan yang sah dibawah pernikahan sehingga membuat kemungkinan terjangkit penyakit hepatitis B menjadi kecil.

F.     FAKTOR RESIKO
1.    Melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda beda tanpa menggunakan alat pengaman.
2.    Melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi hepatitis B tanpa menggunakan alat pengaman
3.    Memiliki penyakit seksual menular seperti gonorhea atau chamydia
4.    Berbagi jarum suntik
5.    Satu rumah dengan  orang yang terinfeksi hepatitis B menjalani hemodialysis ( cuci darah )

G. GEJALA PENYAKIT HEPATITIS B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
Tanda gejala hepatitis B biasanya muncul setelah dua sampai tiga bulan setelah anda terinfeksi dan gejalanya dapat berfariasi dari yang ringan sampai parah. Tanda dan gejala hepatitis B antara lain :
1.    Nyeri pada area perut
2.     Urin yang berwarna gelap
3.    Nyeri sendi
4.     Hilang nafsu makan
5.    Mual dan muntah
6.    Lemah dan kelelahan
7.    Kulit dan area putih pada mata menjadi kuning

H.  CARA MENCEGAH AGAR TIDAK TERINFEKSI VIRUS HEPATITIS B
Langkah pencegahan agar kita tidak terinfeksi virus ini antara lain:
a.    Hindari pemakaian jarum suntik bekas.
b.    Hindari pemakaian bersama sikat gigi, pisau cukur dan alat lainnya yang menimbulkan luka.
c.    Hindari berhubungan seks bebas.
Adapun tumbuhan obat/herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat antiradang antara lain yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu (Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).

I.     PEMERIKSAAN
1.    Menemukan virus dalam darah dengan mikroskop elektron
2.     Menemukan pertanda serologi infeksi (HBV)
3.    Menemukan (HBV) dna dengan hibridisasi atau PCR (polymerase chain reaction)
4.    Menemukan pertanda infeksi (HBV) pada jaringan biopsi hati
Ada tiga pemeriksaan standar yang biasa digunakan untuk menegakkan diagnosa infeksi hepatitis B yaitu:
a.    HBsAg (hepatitis B surface antigen): adalah satu dari penanda yang muncul dalam serum selama infeksi dan dapat dideteksi 2 -8 minggu sebelum munculnya kelainan kimiawi dalam hati atau terjadinya jaundice (penyakit kuning). Jika HBsAg berada dalam darah lebih dari 6 bulan berarti terjadi infeksi kronis. Pemeriksaan HBsAg bisa mendeteksi 90% infeksi akut. Fungsi dari pemeriksaan HBsAg diantaranya :
Ø indikator paling penting adanya infeksi virus hepatitis
Ø mendiagnosa infeksi hepatitis akut dan kroni
Ø tes penapisan (skrining) darah dan produk darah (serum, platelet dll)
Ø skrining kehamilan
b.    Anti HBs (antobodi terhadap hepatitis B surface antigen): jika hasilnya “reaktif/positif” menunjukkan adanya kekebalan terhadap infeksi virus hepatitis B yang berasal dari vaksinasi ataupun proses penyembuhan masa lampau.
c.    anti HBc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B): terdiri dari 2 tipe yaitu Anti HBc IgM dan Anti HBc IgG. Anti HBc IgM: - muncul 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi dan bertahan hingga 6 bulan.












BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dari pemaparan mengenai virus Hepatitis B ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
a.    Virus Hepatitis B merupakan virus yang menginfeksi sel-sel hati.
b.    Virus Hepatitis B pertama kali ditemukan oleh Blumberg dkk pada tahun 1965.
c.    Virus Hepatitis B berlapis ganda dengan diameter 42 nm dan berbentuk bulat.
d.   Virus Hepatitis B bereproduksi dengan cara mereplikasi diri.
e.    Virus Hepatitis B dapat tertular melalui transfusi darah, menggunakan barang bersama, dan malalui hubungan seks.
f.     Virus Hepatitis B dapat dicegah dengan menghindari pemakaian jarum suntik bekas, menghindari pemakaian bersama sikat gigi, pisau cukur dan alat lainnya yang menimbulkan luka, serta mengindari berhubungan seks bebas.
B.  Saran
Saran yang dapat diberikan ialah kita perlu mengetahui dan memahami virus Hepatitis B ini dengan baik sehingga kita dapat menanggulangi virus ini bila kita sudah terinfeksi dan melakukan pencegahan bila kita belum terinfeksi oleh virus ini.









1 komentar:

  1. I'M TOTALLY FREE FROM HEPATITIS B. FOR OVER YEARS LIVING WITH  IT
     I’m Stephenie Brown, i was diagnosed with Hepatitis B 3 years ago, i lived in pain with the knowledge that i wasn’t going to ever be well again i contacted so many herbal doctors about herbs to cure me and ended up spending some amount of money but i never got better i was determined to get my lifestyle back and to be able to do things am restricted from doing so one day i saw a lady’s post on how Herbalist Dr. JAMES cured her  from Hiv virus with his herbal medicine. I contacted the same Doctor through his email....drjamesherbalmix@gmail.com....we spoke, i told him all that i was going through and he told me not to worry that everything will be more better again so he prepared a herbal medicine and send it to me through DHL courier company and told me the dosage,after 13 days of completing the herbal medicine,i was totally free from Hepatitis,so I went to see a doctor for a blood test ,After taking a sample of my blood for the test the result came out negative,i just can’t deny that i’m the most happiest woman on earth this very moment ,i’m so happy and thanks to Herbalist Doctor JAMES
    He also told me he cures  diseases   such as Melanoma ,Cancer,Weak Erection,Wart Remover,Hpv,Herpes,Fibromyalgia,Hiv,Hepatitis b,Liver/Kidney Inflammatory,Epilepsy,Infertility,Fibroid,Diabetes,Dercum,Copd,Back pain,Nephrotic syndrome,
     AND MORE contact him  on
    Email..... DRJAMESHERBALMIX@GMAIL.COM

    BalasHapus