BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Menurut
data WHO, pada 2012 virus hepatitis B telah menginfeksi 2 miliar penduduk
dunia, lebih dari 350 juta orang diantaranya merupakan pengidap virus hepatitis
B kronis, sekitar 850 ribu hingga
1 juta penduduk dunia meninggal karena infeksi hepatitis B dan C. Di negara-negara Asia
Tenggara termasuk Indonesia, lebih dari 70% penduduknya pernah terinfeksi virus
hepatitis B (VHB).
Data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, prevalensi nasional hepatitis klinis
sebesar 0,6 persen. Sebanyak 13 provinsi di Indonesia memiliki prevalensi di
atas nasional. Kasus penderita hepatitis tertinggi di provinsi Sulawesi Tengah
dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Penyakit hepatitis kronik menduduki urutan kedua
berdasarkan penyebab kematian pada golongan semua umur dari kelompok penyakit
menular. “Rata-rata penderita hepatitis antara umur 15 – 44 tahun untuk di
pedesaan. Penyakit hati ini menduduki urutan pertama sebagai penyebab kematian.
Sedangkan di daerah perkotaan menduduki urutan ketiga,” kata Menteri
Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dalam peringatan di RS Dr Sardjito
Yogyakarta, di Jalan Kesehatan.
Penyakit
hepatitis masih merupakan masalah yang besar. Sebab masih rendahnya kesadaran
pemahaman masyarakat dan petugas kesehatan mengenai penyakit ini. Selain itu
data dan informasi serta cakupan imunisasi yang belum merata menjadi salah satu
kendala. Oleh karena itu, Indonesia telah mengusulkan kepada WHO agar hepatitis
menjadi isu dunia dengan menetapkannya sebagai resolusi World Health Assembly
(WHA) tentang viral hepatitis. Usulan tersebut diterima WHO untuk dibahas dalam
sidang WHA atau majelis kesehatan sedunia ke-63 pada bulan Mei 2010 yang
menetapkan tanggal 28 Juli sebagai hari hepatitis sedunia.
Apa
yang ditakuti dari infeksi VHB adalah perjalanan akhir dari infeksi tersebut:
kanker hati atau sirosis hati. Dilaporkan, 15-40% infeksi VHB berkembang
menjadi sirosis hati dan setiap tahun 1,5 juta jiwa meninggal akibat kanker
hati.
Sayangnya,
tidak semua infeksi VHB menimbulkan gejala yang jelas. Pada mereka yang
terinfeksi VHB akut, 90% anak-anak dan 70% pada orang dewasa tidak menampakkan
gejala sama sekali. Hanya dengan memahami seluk-beluk infeksi VHB, Anda sebagai
penderita akan lebih optimal dalam memanajemen diri sendiri, Anda akan memahami
apa dan bagaimana yang perlu dilakukan demi dan untuk kepentingan diri Anda
sendiri, dan bagi Anda yang belum menderita infeksi VHB, And adapt melindungi
diri sendiri dan orang-orang yang Anda cintai. Hal inilah yang melatarbelakangi
penulis makalah ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan Virus Hepatitis B?
2. Bagaimana
sejarah Virus Hepatitis B?
3. Bagaimana
struktur Virus Hepatitis B?
4. Bagaimana
reproduksi Virus Hepatitis B?
5. Bagaimana
penularan Virus Hepatitis B?
6. Bagaimana
pencegahan agar tidak terinfeksi Virus Hepatitis B?
C.
TUJUAN
a. Tujuan
Umum
1.
Untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Epidemiologi Viral yang membahas mengenai Hepatitis B.
b. Tujuan
Khusus
1. Untuk
mengetahui pengertian Virus Hepatitis B
2. Untuk
mengetahui sejarah Virus Hepatitis B
3. Untuk
mengetahui struktur Virus Hepatitis B
4. Untuk
mengetahui reproduksi Virus Hepatitis B
5. Untuk
mengetahui cara penularan Virus Hepatitis B
6. Untuk
mengetahui cara mencegah agar tidak terinfeksi Virus Hepatitis B
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SEJARAH
Virus
Hepatitis B pertama kali ditemukan oleh Blumberg dan kawan-kawan secara
kebetulan pada tahun 1965, Mereka mendeteksi adanya suatu antigen dalam darah
seorang warga suku Aborigin Australia penderita hemophilia. Antigen ini
kemudian dinamakan Australian antigen.
Sekarang lebih dikenal dengan nama antigen permukaan VHB (HBsAg) karena
terdapat di permukaan VHB. Blumberg
dan kawan-kawan saat itu menemukan suatu antigen yang dijumpai pada 20% pasien
yang menderita hepatitis. Antigen ini kemudian dinamakan Australian antigen, yang selanjutnya dinamakn HBsAg. Pada tahun
1970, ilmuwan lain, yaitu Dane dan kawan-kawan menemukan partikel HBsAg dan
partikel utuh VHB, yang dinamakan partikel Dane.
Berkat
keuletannya, Blumberg, ilmuwan yang berasal dari Amerika, selain telah
menemukan virus Hepatitis B, pada akhirnya juga berhasil mengembangkan metode
diagnostic dan menemukan vaksin hepatitis B. Sebagai penghargaan atas
penemuannya, Blumberg dianugerahi hadiah Nobel bidang kedokteran pada tahun
1976.
B.
PENGERTIAN
Virus
hepatitis B merupakan virus penyebab penyakit hepatitis B yang termasuk suatu
keluarga dari virus-virus DNA yang disebut Hepadnaviridae. Virus-virus ini
terutama menginfeksi sel-sel hati. Nama keluarga datang dari Hepar, berarti hati; DNA,
merujuk pada deoxyribonucleic acid, materi genetik virus; dan viridae, berarti
virus. Virus-virus lain dalam keluarga ini dapat menyebabkan hepatitis pada
hewan-hewan tertentu. Virus-virus ini termasuk virus hepatitis woodchuck, virus
hepatitis bajing tanah, dan virus hepatitis bebek. Hepadnaviridae adalah sangat
serupa satu dengan lainnya. Maka, beberapa model-model hewan telah dikembangkan
untuk mempelajari virus hepatitis B dan untuk mengevaluasi obat-obat baru untuk
merawat virus hepatitis B.
C.
STRUKTUR VIRUS
HEPATITIS B
Virus
Heptitis B utuh adalah suatu virus DNA yang berlapis ganda dengan diameter 42
nm (1nm = 0,000000001 meter) dan berbentuk bulat. Selubung terluar tersusun
oleh protein yang dinamakan hepatitis B
surface antigen (HBsAg), sedangkan selubung dalam yang disebut nukleokapsid
atau core (inti) tersusun oleh suatu
protein hepatitis core antigen (HBcAg). Di
dalam nukleokapsid terdapat DNA VHB dan enzim polymerase yang berfungsi untuk
replikasi/penggandaan virus. Masing-masing protein penyusun VHB (terutama HBsAg
dan DNA VHB) menjadi penanda atau marker
penting untuk mengetahui sejauh mana Virus Hepatitis B menimbulkan masalah di
dalam tubuh seseorang yang terinfeksi.
D.
REPRODUKSI
VIRUS HEPATITIS B
Virus
hepatitis B bereproduksi dengan cara mereplikasi diri melalui bentuk-bentuk
peralihan RNA dan transkripsi balik. Meskipun penggandaan virus terjadi di
dalam organ hati, virus tersebut dapat menyebar ke darah orang yang terinfeksi.
E.
CARA PENULARAN
VIRUS HEPATITIS B
Penularan
Virus Hepatitis B dapat melalui:
a. Penularan
dari ibu ke bayi
Virus Hepatitis B yang berasal dari ibu menular ke
bayinya saat hamil (melalui peredaran darah tali pusat), proses melahirkan,
atau setelah melahirkan
b. Transfusi
darah
Jika
mengidap hepatitis B, maka jangan berniat untuk mendonorkan darah. Virus
hepatitis B hidup dalam aliran darah. Ketika donor dilakukan, virus HBV akan
ikut terbawa bersama darah penderita hepatitis B. Jika darah ini ditransfusikan
ke orang lain, maka otomatis virus juga akan masuk ke dalam tubuh orang
tersebut dan akan menginfeksinya. Palang Merah Indonesia memang memiliki proses
standar dalam mengecek darah yang didonorkan. Setiap darah akan dilakukan
proses screening virus dan jika ditemukan virus, termasuk hepatitis B, maka
akan segera dimusnahkan dan tidak jadi dipakai. Oleh karena itu ada baiknya
bagi penderita hepatitis B untuk tidak mendonorkan darah sehingga menambah
beban PMI saja.
c. Menggunakan
barang bersama
Dalam
keluarga pada umumnya sudah ditanamkan kebiasaan untuk tidak menggunakan barang
pribadi orang lain secara sembarangan. Barang itu antara lain baju dalam,
handuk, peralatan makan, alat cukur dan sikat gigi. Kebiasaan tersebut ternyata
dapat mencegah penularan virus hepatitis B. Barang seperti alat cukur dan sikat
gigi memang dapat menjadi media virus HBV menular kepada orang lain. Alat cukur
dan sikat gigi pada umumnya rentan dengan noda darah yang tertinggal tanpa
sengaja. Jika alat ini adalah milik orang yang terinfeksi penderita hepatitis B
dan digunakan oleh orang lain, maka orang tersebut memiliki kemungkinan
tertular virus HBV dan bisa menderita hepatitis B. Ini berlaku juga untuk
pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama.
d. Melalui
hubungan seks
Selain
darah, virus hepatitis B juga menggunakan cairan tubuh yang ada dalam organ
reproduksi. Hubungan kelamin yang dilakukan dengan penderita hepatitis B, maka akan
terjadi perpindahan virus ke tubuh pasangannya. Untuk itu tidak disarankan
untuk berhubungan kelamin secara sembarangan apalagi berganti-ganti pasangan yang
tidak jelas kesehatannya seperti dengan PSK. Aktivitas ini harus dihentikan
karena rentan penularan hepatitis B dan juga penyakit menular kelamin lainnya. Lebih baik
berhubungan kelamin dengan pasangan yang sah dibawah pernikahan sehingga
membuat kemungkinan terjangkit penyakit hepatitis B menjadi kecil.
F.
FAKTOR RESIKO
1.
Melakukan hubungan seksual dengan
pasangan yang berbeda beda tanpa menggunakan alat pengaman.
2.
Melakukan hubungan seksual dengan
orang yang terinfeksi hepatitis B tanpa menggunakan alat pengaman
3.
Memiliki penyakit seksual menular
seperti gonorhea atau chamydia
4.
Berbagi jarum suntik
5.
Satu rumah dengan orang yang terinfeksi hepatitis B menjalani hemodialysis
( cuci darah )
G.
GEJALA PENYAKIT
HEPATITIS B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah
demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera).
Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda
tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
Tanda gejala hepatitis B biasanya muncul setelah dua sampai tiga bulan
setelah anda terinfeksi dan gejalanya dapat berfariasi dari yang ringan sampai
parah. Tanda dan gejala hepatitis B antara lain :
1.
Nyeri pada area perut
2.
Urin yang
berwarna gelap
3.
Nyeri sendi
4.
Hilang nafsu
makan
5.
Mual dan muntah
6.
Lemah dan kelelahan
7.
Kulit dan area putih pada mata
menjadi kuning
H.
CARA MENCEGAH
AGAR TIDAK TERINFEKSI VIRUS HEPATITIS B
Langkah pencegahan agar kita tidak terinfeksi virus ini
antara lain:
a. Hindari pemakaian jarum suntik bekas.
b. Hindari pemakaian bersama sikat
gigi, pisau cukur dan alat lainnya yang menimbulkan luka.
c. Hindari berhubungan seks bebas.
Adapun
tumbuhan obat/herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu
pengobatan hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor yaitu
melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga
bersifat antiradang antara lain yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kunyit (Curcuma
longa), sambiloto (Andrographis
paniculata), meniran (Phyllanthus
urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella
asiatica), buah kacapiring (Gardenia
augusta), buah mengkudu (Morinda
citrifolia), jombang (Taraxacum
officinale).
I.
PEMERIKSAAN
1.
Menemukan virus dalam darah
dengan mikroskop elektron
2.
Menemukan
pertanda serologi infeksi (HBV)
3.
Menemukan (HBV) dna dengan
hibridisasi atau PCR (polymerase chain
reaction)
4.
Menemukan pertanda infeksi (HBV)
pada jaringan biopsi hati
Ada tiga
pemeriksaan standar yang biasa digunakan untuk menegakkan diagnosa infeksi
hepatitis B yaitu:
a.
HBsAg (hepatitis B surface
antigen): adalah satu dari penanda yang muncul dalam serum selama infeksi dan
dapat dideteksi 2 -8 minggu sebelum munculnya kelainan kimiawi dalam hati atau
terjadinya jaundice (penyakit kuning). Jika HBsAg berada dalam darah lebih dari
6 bulan berarti terjadi infeksi kronis. Pemeriksaan HBsAg bisa mendeteksi 90%
infeksi akut. Fungsi dari pemeriksaan HBsAg diantaranya :
Ø indikator paling penting adanya infeksi virus hepatitis
Ø mendiagnosa infeksi hepatitis akut dan kroni
Ø tes penapisan (skrining) darah dan produk darah (serum, platelet dll)
Ø skrining kehamilan
b.
Anti HBs (antobodi terhadap
hepatitis B surface antigen): jika hasilnya “reaktif/positif” menunjukkan
adanya kekebalan terhadap infeksi virus hepatitis B yang berasal dari vaksinasi
ataupun proses penyembuhan masa lampau.
c.
anti HBc (antibodi terhadap
antigen inti hepatitis B): terdiri dari 2 tipe yaitu Anti HBc IgM dan Anti HBc
IgG. Anti HBc IgM: - muncul 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi dan bertahan
hingga 6 bulan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pemaparan mengenai virus Hepatitis B ini, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu:
a. Virus
Hepatitis B merupakan virus yang menginfeksi sel-sel hati.
b. Virus
Hepatitis B pertama kali ditemukan oleh Blumberg dkk pada tahun 1965.
c. Virus
Hepatitis B berlapis ganda dengan diameter 42 nm dan berbentuk bulat.
d. Virus
Hepatitis B bereproduksi dengan cara mereplikasi diri.
e. Virus
Hepatitis B dapat tertular melalui transfusi darah, menggunakan barang bersama,
dan malalui hubungan seks.
f. Virus
Hepatitis B dapat dicegah dengan menghindari pemakaian jarum suntik bekas, menghindari pemakaian
bersama sikat gigi, pisau cukur dan alat lainnya yang menimbulkan luka, serta
mengindari berhubungan seks bebas.
B.
Saran
Saran
yang dapat diberikan ialah kita perlu mengetahui dan memahami virus Hepatitis B
ini dengan baik sehingga kita dapat menanggulangi virus ini bila kita sudah
terinfeksi dan melakukan pencegahan bila kita belum terinfeksi oleh virus ini.
I'M TOTALLY FREE FROM HEPATITIS B. FOR OVER YEARS LIVING WITH IT
BalasHapusI’m Stephenie Brown, i was diagnosed with Hepatitis B 3 years ago, i lived in pain with the knowledge that i wasn’t going to ever be well again i contacted so many herbal doctors about herbs to cure me and ended up spending some amount of money but i never got better i was determined to get my lifestyle back and to be able to do things am restricted from doing so one day i saw a lady’s post on how Herbalist Dr. JAMES cured her from Hiv virus with his herbal medicine. I contacted the same Doctor through his email....drjamesherbalmix@gmail.com....we spoke, i told him all that i was going through and he told me not to worry that everything will be more better again so he prepared a herbal medicine and send it to me through DHL courier company and told me the dosage,after 13 days of completing the herbal medicine,i was totally free from Hepatitis,so I went to see a doctor for a blood test ,After taking a sample of my blood for the test the result came out negative,i just can’t deny that i’m the most happiest woman on earth this very moment ,i’m so happy and thanks to Herbalist Doctor JAMES
He also told me he cures diseases such as Melanoma ,Cancer,Weak Erection,Wart Remover,Hpv,Herpes,Fibromyalgia,Hiv,Hepatitis b,Liver/Kidney Inflammatory,Epilepsy,Infertility,Fibroid,Diabetes,Dercum,Copd,Back pain,Nephrotic syndrome,
AND MORE contact him on
Email..... DRJAMESHERBALMIX@GMAIL.COM